• RSS
  • Facebook
  • Twitter
Comments





BANDA ACEH -- Sejumlah keturunan raja di berbagai wilayah di Aceh mulai menujukkan jati diri mereka. Para keturunan raja di Aceh ini berembuk membentuk membentuk forum komunikasi untuk menyelamatkan sejarah yang mulai dilupakan.

Pertemuan perdana para keturunan raja ini dihelat di Dinas Pariwisata Aceh, Banda Aceh, Selasa (26/2/2013). Pertemuan ini dihadiri sembilan keturunan raja, masing-masing dari Kerajaan Pidie, Raja Nagan, Raja Negeri Daya, Raja Pasee, Raja Peurelak, Raja Aceh, Raja Trumon, Raja Tamiang, dan Raja Linge.

Pertemuan ini dipimpin oleh Teuku Zulkarnain, dari keturunan Raja Nagan dan Teuku Saifullah, pemangku Raya Daya ke-13. "Pertemuan ini bertujuan untuk mempersatu keturunan raja yang ada di Aceh," kata Zulkarnain dalam sambutannya, Selasa (26/2/2013).

Menurut Teuku Zulkarnain, selain membentuk forum komunikasi antarketurunan raja di Aceh, pertemuan ini diharapkan bisa membuka wawasan budaya silam bagi keturunan raja. Forum ini juga untuk menunjukkan jati diri Aceh yang pernah berjaya dengan kerajaan.

"Forum ini perlu kita buat untuk mempertahankan komunikasi antarketurunan raja sehingga semakin kuat. Fokus forum ini sebagai perkumpulan keturunan raja. Bukan politik," tegasnya.

Sementara itu, Ketua panitia, Marzuki mengatakan, forum komunikasi ini di bentuk untuk mengenang kembali sejarah kerajaan Aceh yang kini mulai dilupakan. Raja adalah sosok yang diagungkan, bukanlah orang dalam pemerintahan. Selain kerajaan, lanjut dia, di Aceh juga terdapat kesultanan yang bertugas untuk mengatur seluruh raja-raja yang ada di Aceh.

Categories:

Leave a Reply